Kalau kita bicara soal legenda sepak bola Belanda, nama Ruud Gullit pasti selalu muncul di barisan terdepan. Ia bukan hanya dikenal sebagai pesepak bola dengan kemampuan luar biasa, tapi juga sebagai sosok yang membawa warna baru dalam permainan. Rambut gimbalnya yang khas membuatnya mudah dikenali, sementara gaya mainnya yang elegan namun penuh tenaga menjadikan Ruud Gullit ikon sejati dunia sepak bola.
Awal Karier Ruud Gullit
Perjalanan Ruud Gullit di dunia sepak bola dimulai dari jalanan Amsterdam. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat luar biasa dengan bola. Ia kemudian masuk ke akademi sepak bola HFC Haarlem dan pada usia 16 tahun sudah mencatatkan debut profesional. Bayangkan saja, di usia remaja, dia sudah bermain di level tertinggi sepak bola Belanda. Dari situ, bakatnya semakin terlihat jelas, terutama dengan kemampuan dribel, visi permainan, dan fleksibilitas yang dimilikinya.
Baca Juga: Iris Wullur, Aktris yang Kini Jadi Momfluencer
Karier Bersama Feyenoord dan PSV Eindhoven
Setelah mencuri perhatian di Haarlem, Ruud Gullit bergabung dengan Feyenoord pada tahun 1982. Di klub ini, ia menunjukkan bahwa dirinya adalah pemain serba bisa. Bisa bermain sebagai gelandang serang, second striker, bahkan bek jika dibutuhkan. Bersama Feyenoord, Gullit membantu klub meraih gelar Eredivisie dan Piala KNVB. Performanya semakin menanjak ketika ia pindah ke PSV Eindhoven. Di sana, Ruud Gullit menjadi motor serangan dan memenangkan dua gelar liga. Namanya pun semakin dikenal luas di Eropa.
Baca Juga: Siapa Fujianti Utami? Ini Fakta Uniknya di Tahun 2025
Masa Keemasan di AC Milan
Puncak karier Ruud Gullit tentu saja terjadi ketika ia bergabung dengan AC Milan pada 1987. Bersama Frank Rijkaard dan Marco van Basten, ia menjadi bagian dari trio Belanda yang membawa Milan mendominasi sepak bola Eropa. Gullit bukan hanya sekadar pelengkap, melainkan pusat kreativitas tim. Ia memenangkan Ballon d’Or pada 1987, penghargaan individu paling bergengsi yang membuktikan kualitasnya. Bersama Milan, ia meraih dua trofi Liga Champions dan tiga gelar Serie A. Di era itulah Ruud Gullit benar-benar diakui sebagai salah satu pemain terbaik dunia.
Baca Juga: Usia & Tinggi Irene Agustine Saat Ini
Gaya Bermain Ruud Gullit
Kalau kita bahas soal gaya main, Ruud Gullit adalah pemain yang sulit ditandingi. Posturnya tinggi besar, tapi punya kelincahan dan teknik layaknya playmaker kelas dunia. Ia bisa menggiring bola dengan kecepatan tinggi, melepaskan umpan akurat, dan punya insting mencetak gol yang tajam. Selain itu, Ruud Gullit juga dikenal sangat kuat dalam duel udara. Kombinasi fisik dan teknik ini membuatnya jadi pemain yang unik. Tidak heran kalau banyak pelatih menyebutnya sebagai pemain impian.
Baca Juga: Deddy Corbuzier: Karier dan Kontroversi
Kontribusi di Tim Nasional Belanda
Di level internasional, Ruud Gullit juga memberikan kontribusi besar untuk Timnas Belanda. Momen paling ikonik adalah saat ia menjadi kapten tim yang menjuarai Euro 1988 di Jerman Barat. Di final melawan Uni Soviet, Gullit mencetak gol pembuka sebelum Marco van Basten mencetak gol legendaris dengan tendangan voli spektakuler. Gelar Euro 1988 itu menjadi satu-satunya trofi mayor yang dimenangkan Timnas Belanda hingga saat ini. Nama Ruud Gullit pun semakin harum sebagai pemimpin sejati di lapangan.
Kehidupan Setelah Karier Bermain
Setelah pensiun, Ruud Gullit tidak meninggalkan dunia sepak bola. Ia mencoba peruntungan sebagai pelatih dengan menangani Chelsea, Newcastle United, Feyenoord, dan beberapa klub lain. Meskipun karier kepelatihannya tidak secemerlang saat menjadi pemain, tetap saja keberadaan Gullit di pinggir lapangan membawa aura besar. Selain itu, ia juga aktif sebagai komentator sepak bola di berbagai stasiun televisi. Kehadirannya selalu menarik karena analisisnya tajam dan cara bicaranya santai.
Warisan dan Pengaruh Ruud Gullit
Sampai hari ini, Ruud Gullit masih dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dilahirkan Belanda. Banyak pemain muda yang mengidolakan dirinya, terutama karena kemampuannya yang komplet. Tidak hanya soal teknik, tapi juga soal kepemimpinan. Gullit membuktikan bahwa seorang pemain bisa sukses dengan menggabungkan fisik, teknik, dan kecerdasan. Bahkan, dalam banyak kesempatan, ia juga aktif menyuarakan isu sosial, menjadikannya lebih dari sekadar pesepak bola.
Ruud Gullit dan Rambut Ikoniknya
Satu hal yang membuat orang mudah mengingat Ruud Gullit adalah rambut gimbalnya yang ikonik. Rambut itu seolah menjadi simbol dirinya, sekaligus menambah aura karismatik di lapangan. Banyak penggemar sepak bola yang langsung mengenali Gullit hanya dengan melihat rambutnya. Hal ini menjadikan dirinya bukan hanya legenda di lapangan, tapi juga ikon budaya pop di era 80-an dan 90-an.
Kisah Inspiratif Ruud Gullit
Kehidupan Ruud Gullit juga penuh inspirasi. Ia tumbuh di lingkungan yang penuh tantangan, namun tetap berjuang hingga akhirnya mencapai puncak dunia sepak bola. Cerita perjuangannya memberi motivasi banyak orang bahwa kerja keras, dedikasi, dan keberanian bisa membawa seseorang meraih mimpi. Gullit juga dikenal rendah hati meski sudah meraih segalanya. Sosoknya membuktikan bahwa legenda sejati bukan hanya hebat dalam permainan, tapi juga dalam sikap.
Pengaruh di Dunia Modern
Walau sudah lama pensiun, nama Ruud Gullit tetap hidup dalam dunia sepak bola modern. Banyak media, pemain, dan pelatih masih sering membicarakan kontribusinya. Bahkan dalam gim sepak bola populer seperti FIFA dan PES, karakter Gullit selalu menjadi salah satu yang paling ditunggu penggemar. Ia dianggap sebagai salah satu kartu legenda dengan kemampuan terbaik. Hal ini menunjukkan betapa besar warisan yang ditinggalkan oleh Ruud Gullit.
Ruud Gullit Sebagai Simbol Sepak Bola Belanda
Jika Johan Cruyff adalah simbol filosofi sepak bola total football, maka Ruud Gullit adalah simbol kekuatan dan fleksibilitas sepak bola Belanda di era modern. Ia mampu beradaptasi dengan berbagai posisi dan tetap memberikan dampak signifikan. Kehadirannya memperkaya sejarah panjang sepak bola Belanda yang penuh dengan pemain berbakat dan gaya permainan menawan
