
Kalau kita ngomongin tentang striker tajam di era 2000-an, nama Ruud Van Nistelrooy pasti masuk ke daftar paling atas. Pemain asal Belanda ini dikenal sebagai predator kotak penalti yang punya insting gol luar biasa. Setiap kali bola datang ke arahnya, hampir selalu ada ancaman serius buat gawang lawan. Gaya bermainnya simpel, tapi efektif banget. Itulah yang bikin banyak orang kagum dengan perjalanan kariernya.
Awal Karier Ruud Van Nistelrooy
Sebelum dikenal dunia, Ruud Van Nistelrooy memulai kariernya di klub Belanda, Den Bosch. Di sinilah bakatnya mulai terlihat. Meski awalnya bermain sebagai gelandang serang, pelatih melihat kalau naluri mencetak gol Ruud lebih menonjol. Dari situlah dia mulai diposisikan sebagai penyerang murni. Perubahan itu jadi titik balik kariernya.
Setelah tampil apik, ia pindah ke Heerenveen, lalu ke PSV Eindhoven. Bersama PSV, nama Ruud Van Nistelrooy benar-benar melesat. Ia jadi top skor Eredivisie dan bahkan menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Publik mulai mengenalnya sebagai striker yang klinis dan sangat berbahaya di dalam kotak penalti.
Baca Juga: Raffi Ahmad: Karier & Kekayaan
Masa Keemasan di Manchester United
Tahun 2001 jadi langkah besar buat Ruud Van Nistelrooy karena ia direkrut Sir Alex Ferguson ke Manchester United. Transfer ini sempat tertunda karena cedera lutut parah yang hampir membuat kariernya terhenti. Tapi setelah pulih, ia membuktikan kalau dirinya pantas main di level tertinggi.
Bersama Manchester United, Ruud Van Nistelrooy menjelma jadi mesin gol Premier League. Dalam lima musim, ia mencetak lebih dari 150 gol di semua kompetisi. Gaya bermainnya yang fokus pada penyelesaian akhir bikin dia jadi striker favorit Sir Alex. Banyak lawan yang kewalahan karena ketajamannya.
Salah satu musim terbaiknya adalah 2002-2003, ketika ia membawa United juara Premier League sekaligus menyabet gelar top skor liga. Van Nistelrooy juga terkenal di Liga Champions, bahkan pernah menjadi top skor kompetisi tersebut. Fans United sampai sekarang masih mengingatnya sebagai salah satu striker terbaik yang pernah bermain di Old Trafford.
Baca Juga: Tinggi Badan dan Umur Syifa Hadju Saat Ini
Kepindahan ke Real Madrid
Setelah sukses di Inggris, Ruud Van Nistelrooy mencoba tantangan baru di Spanyol. Pada 2006, ia resmi bergabung dengan Real Madrid. Banyak yang sempat meragukan karena usianya sudah tidak muda, tapi Van Nistelrooy membuktikan dirinya masih tajam.
Di musim debutnya, ia langsung membawa Real Madrid menjuarai La Liga. Lagi-lagi, ia juga meraih gelar top skor. Ketajamannya tidak pernah hilang. Dengan gaya mainnya yang sederhana, ia bisa memanfaatkan peluang sekecil apa pun untuk dijadikan gol.
Meski akhirnya diganggu cedera, kontribusinya di Real Madrid tidak bisa dilupakan. Para Madridista selalu mengenang bagaimana Ruud Van Nistelrooy datang dan langsung memberi dampak besar.
Baca Juga: Sheila Dara, Aktris Muda Penuh Talenta
Petualangan di Akhir Karier
Setelah masa-masa indah di Real Madrid, Ruud Van Nistelrooy sempat bermain di Hamburg dan Malaga. Meski usianya sudah menua, ia tetap menunjukkan kualitasnya sebagai striker. Di Malaga, ia bahkan membantu klub itu menembus kompetisi Eropa.
Walaupun tidak lagi seproduktif masa mudanya, pengaruhnya di lapangan tetap terasa. Banyak pemain muda yang belajar darinya tentang cara membaca permainan dan mencari posisi di kotak penalti. Itu membuktikan kalau Van Nistelrooy bukan hanya pencetak gol, tapi juga panutan.
Baca Juga: Iris Wullur: Sinetron, Keluarga, dan Media Sosial
Perjalanan di Tim Nasional Belanda
Selain karier klub, Ruud Van Nistelrooy juga punya catatan manis di tim nasional Belanda. Ia ikut membela De Oranje di berbagai turnamen besar, termasuk Piala Dunia dan Piala Eropa. Dengan 70 caps dan lebih dari 30 gol, ia jadi salah satu striker paling produktif dalam sejarah Belanda.
Meski Belanda tidak pernah juara di era Van Nistelrooy, kontribusinya tetap luar biasa. Ia sering jadi andalan ketika tim butuh gol. Fans Belanda selalu mengingat semangatnya di lapangan yang tidak pernah padam.
Gaya Bermain Ruud Van Nistelrooy
Kalau kita bahas soal gaya main, Ruud Van Nistelrooy bukan tipe striker yang suka dribel panjang atau trik berlebihan. Dia lebih mengandalkan insting. Ketika bola datang, ia tahu persis di mana harus berada. Itu yang bikin dia berbahaya.
Penyelesaian akhirnya sangat klinis. Baik pakai kaki kanan, kaki kiri, atau sundulan kepala, ia sama mematikannya. Banyak bek lawan yang frustasi karena sulit menghentikannya. Selain itu, Van Nistelrooy juga punya ketenangan luar biasa di depan gawang.
Warisan dan Pengaruhnya di Dunia Sepak Bola
Hingga sekarang, nama Ruud Van Nistelrooy masih sering dibicarakan ketika orang membahas striker terbaik. Banyak pemain muda yang mengidolakan gayanya. Bahkan beberapa striker modern masih belajar dari cara dia bergerak dan memanfaatkan ruang.
Setelah pensiun, ia juga sempat terjun ke dunia kepelatihan. Ia pernah menangani tim muda PSV Eindhoven dan menjadi asisten di tim nasional Belanda. Ini menunjukkan kalau kecintaannya pada sepak bola tidak pernah hilang.
Fakta Menarik tentang Ruud Van Nistelrooy
Ada beberapa hal menarik tentang Ruud Van Nistelrooy yang jarang orang tahu. Misalnya, dia sempat hampir jadi pemain basket sebelum akhirnya fokus ke sepak bola. Selain itu, meski terlihat garang di lapangan, sebenarnya dia sosok yang rendah hati di luar lapangan.
Fans juga selalu ingat momen rivalitasnya dengan striker lain seperti Thierry Henry di Premier League. Persaingan itu justru membuat liga semakin seru. Van Nistelrooy selalu ingin membuktikan kalau dirinya bisa bersaing dengan yang terbaik.
Kenangan yang Sulit Dilupakan
Buat fans Manchester United, Real Madrid, maupun Belanda, sosok Ruud Van Nistelrooy akan selalu punya tempat spesial. Gol-golnya, selebrasinya, sampai dedikasinya di lapangan jadi memori yang sulit hilang. Dia adalah contoh bagaimana seorang striker bisa sukses dengan kerja keras dan insting alami